Pola Asuh Demokratis sebagai Pilihan Terbaik Orangtua – Sebagaimana telah dibahas pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa terdapat 3 kelompok besar pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya, yakni : pola asuh otoriter, pola asuhlaissez faire, dan pola asuh demokratis.
Setiap tipe pengasuhan pasti memiliki resiko masing-masing. Tipe otoriter memang memudahkan orang tua, karena tidak perlu bersusah payah untuk bertanggung jawab dengan anak. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini mungkin memang tidak memiliki masalah dengan pelajaran dan juga bebas dari masalah kenakalan remaja.
Akan tetapi cenderung tumbuh menjadi pribadi yang kurang memiliki kepercayaan diri, kurang kreatif, kurang dapat bergaul dengan lingkungan sosialnya, ketergantungan kepada orang lain, serta memiliki defresi yang lebih tinggi.
Sementara pola asuh laissez faire, membuat anak merasa boleh berbuat sekehendak hatinya. Anak memang akan memiliki rasa percaya yang lebih besar, kemampuan sosial baik, dan tingkat depresi lebih rendah. Tapi juga akan lebih mungkin terlibat dalam kenakalan remaja dan memiliki prestasi yang rendah di sekolah. Anak tidak mengetahui norma-norma sosial yang harus dipatuhinya.
Anak membutuhkan dukungan dan perhatian dari keluarga dalam menciptakan karyanya. Karena itu, pola asuh yang dianggap lebih cocok untuk membantu anak mengembangkan kreativitasnya adalah otoratif atau biasa lebih dikenal dengan demokratis.
Dalam pola asuh demokratis, orang tua memberi kontrol terhadap anaknya dalam batas-batas tertentu, aturan untuk hal-hal yang esensial saja, dengan tetap menunjukkan dukungan, cinta dan kehangatan kepada anaknya.
Melalui pola asuh ini anak juga dapat merasa bebas mengungkapkan kesulitannya, kegelisahannya kepada orang tua karena ia tahu, orang tua akan membantunya mencari jalan keluar tanpa berusaha mendiktenya.
[Manfaat Milagros Bagi Anak-anak dan Balita]
Oleh karenanya Pola Asuh Demokratis bisa dijadikan sebagai Pilihan Terbaik para Orangtua dalam mengasuh nak-anaknya.